Aku tahu, ini waktu yang harusnya
sepasang mata telah lumpuh. Tapi, biarlah, sebelum aku melunasi janji pada
mimpi, aku tuliskan ini untukmu..
Untukmu yang bahkan tak pernah kusentuh, bahkan hanya
sekadar baju atau ujung jilbabmu. Untukmu bahkan yang tak pernah tahu aku. Meski
sekali aku pernah, menyapa. Dan kau, mungkin hanya butuh waktu saja untuk membalasnya.
Kau tahu, kenapa aku ingin tuliskan ini?
Sebab aku dijatuhi rindu. Kepadamu yang kini bersembunyi
lagi. Menutup akunmu. Sama saja dengan menutup salah satu celah agar aku lebih
istiqomah.
Apalagi yang akan dilakukan orang sepertiku ketika rindu –selain
doa untukmu- kalau bukan mengecupmu dengan larik-larik yang rindunya terik.
Hadirlah kembali. Dalam terang yang kian menerangkan. Sebab yang kuyakin,
yang merindumu, pasti tak hanya aku.
Semoga tidurmu dalam jaga malaikat-malaikat. Semoga ketika
kau bangun, kau lebih merasa hangat. Sebab doaku, akan menyangkut di seluruh
petak kamarmu.
No comments:
Post a Comment